Gunadarma University

Rabu, 20 April 2016

Peluang Usaha dari Budidaya Burung Puyuh

Memasuki 3 semester akhir kuliah, saya sedang mengumpulkan ide-ide untuk membuka usaha. Saya melakukan browsing berbagai informasi tentang dunia bisnis yang inspiratif maupun menonton kisah inspiratif para pengusaha muda di televisi untuk menambah ide-ide baru. Namun, ada satu tayangan di televisi yang cukup menarik perhatian saya. Ada seorang ibu rumah tangga yang sukses meraup omzet puluhan juta rupiah dengan bisnis budidaya burung puyuh. Melihat kesuksesan ibu rumah tangga itu, saya terinspirasi untuk mengikuti jejak beliau. Maka dari itu, demi memperdalam informasi tentang budidaya unggas ini, saya akan berbagi teknik budidaya burung puyuh dan analisis usahanya yang saya dapatkan dari jokowarino.id sehingga pembaca yang mungkin tertarik juga bisa mendapatkan pencerahan.

Mengapa Burung Puyuh?

Burung puyuh merupakan salah satu jenis unggas yang banyak dibudidayakan oleh para peternak. Burung ini dipilih karena selain mudah untuk diternakkan, juga sangat menguntungkan.

Foto: www.bimbingan.org

Burung yang satu ini juga disukai karena daging dan telurnya yang lezat bergisi, bulunya dapat dijadikan berbagai macam kerajinan tangan, dan kotorannya bisa dijadikan pupuk organik.


Teknik Budidaya Burung Puyuh

Untuk memulai budidaya burung puyuh, terlebih dahulu harus tahu bagaimana karakteristik dari burung puyuh itu sendiri. Berikut informasi teknis mengenai budidaya burung puyuh yang bisa dicoba untuk memulai bisnis budidaya yang menjanjikan.

1. Menyiapkan Kandang

Untuk memulai ternak burung puyuh harus memperhatikan kandang untuk budidaya. Kandang sebaiknya memiliki suhu berkisar 20 sampai dengan 25 derajat celcius dan dengan kelembaban 30 sampai dengan 80 persen.

Selain itu kandang juga harus diberi penerangan dengan lampu 25 sampai dengan 40 watt pada siang hari, dan 40 sampai dengan 60 watt pada saat malam hari. Kandang untuk budidaya burung puyuh bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yakni kandang untuk induk pembibitan, kandang untuk induk petelur, kandang untuk anak puyuh, kandang untuk puyuh.

Foto: www.binatang.net

2. Menyiapkan Bibit

Setelah kandang siap, selanjutnya yang harus dilakukan adalah mempersiapkan bibit. Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari budidaya. Misal jika ingin budidaya untuk produksi telur, maka dipilih bibit ketam betina yang sehat. Jika ingin budidaya dan diambil dagingnya maka dipilih bibit jantan atau petelur afkiran. Namun jika menginginkan telur tetas, maka dipilih burung puyuh betina subur dan pejantan yang siap membuahi betina.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan hewan burung puyuh ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan hewan jenis unggas lainnya. Yang harus dilakukan adalah pemberian pakan secara rutin. Untuk puyuh muda bisa diberi pellet, remah, dan tepung 2 hari sekali. Dan untuk puyuh dewasa bisa diberi ransum satu kali dalam sehari.

Selain itu puyuh juga harus dirawat dengan sanitasi, pengontrolan penyakit, dan vaksinasi untuk menjaga keseharan burung puyuh. Jauhkan burung puyuh dari berbagai macam hama dan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan burung puyuh.

4. Panen

Untuk burung puyuh yang diambil telurnya, bisa dilakukan setiap hari selama masa produktif. Selain itu untuk jenis telur yang diambil dagingnya bisa saat puyuh berukuran besar. Biasanya puyuh yang diambil dagingnya adalah puyuh afkiran atau puyuh yang sudah tidak bertelur.

Foto: www.petanihebat.com

Analisa Usaha

Investasi budidaya burung puyuh mulai dari perawatan kandang sampai dengan perawatan bisa mencapai 10 sampai dengan 12 jutaan. Sedangkan keuntungan yang didapat untuk puyuh petelur dan afkiran bisa mencapai 10 jutaan. Biaya bisa berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan keadaan lapangan.


referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar