Gunadarma University

Senin, 07 Maret 2016

Mitos dan Hal-Hal Seputar Gerhana Matahari Total di Indonesia

Indonesia bersiap untuk menyambut fenomena gerhana matahari total yang diperkirakan akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016. Rakyat Indonesia pun memiliki antusiasme yang tinggi untuk dapat menyaksikan fenomena alam langka tersebut. Untuk menambah wawasan kita bersama, berikut saya sajikan mitos yang dipercayai masyarakat Jawa dan hal-hal seputar gerhana matahari total yang saya kutip dari beberapa media online.

Gerhana Matahari Total


Mitos Matahari Dimakan

Beberapa negara mempercayai bahwa saat gerhana terjadi, matahari dimakan atau dicuri. Begitu juga dengan masyarakat Jawa di Indonesia yang mempercayai mitos seperti itu. Masyarakat Jawa percaya bahwa saat gerhana matahari terjadi, raksasa Batara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendam kepada Sang Surya atau Dewa Matahari. Batara Kala merupakan tokoh pewayangan dengan wujud raksasa jahat yang sangat berkuasa.

Ilustrasi Batara Kala sedang Memakan Matahari

Ditelannya Matahari oleh Batara Kala disebut sebagai fenomena gerhana oleh mitos masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa mempercayai bahwa saat fenomena gerhana matahari terjadi, para wanita hamil harus masuk ke rumah. Para wanita harus membawa masuk anak-anak dan melindungi anak-anak dari murka Batara Kala.

Hal-Hal Seputar Gerhana Matahari Total

Penjelasan ilmiah tentang gerhana matahari

Gerhana matahari merupakan peristiwa di mana posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar dan berada pada garis lurus.

Saat itu Bulan akan melintas diantara Matahari dan Bumi, untuk beberapa waktu cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang bayangan Bulan. Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi Matahari, akan tampak corona Matahari akan tampak seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi Bulan.

Wilayah strategis untuk dapat menyaksikan gerhana matahari

Gerhana matahari Total pada 9 Maret mendatang akan terjadi di Samudra Hindia dan berakhir di Lautan Pasifik dekat dengan Hawaii AS. Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dapat menikmati gerhana Matahari Total di wilayah daratan.

Di Indonesia gerhana matahari Total akan melintasi 12 provinsi; mulai dari Sumatera Barat (Pulau Pagai Selatan), Sumatra Selatan (Palembang), Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung (Tanjung Pandan), Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Kalimantan Timur (Balikpapan), Kalimantan Barat , Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah (Palu, Poso, Luwu), Maluku Utara (Ternate dan Maba). Tetapi jalur totalitas gerhana tidak melalui semua kota di provinsi.

Jalur Gerhana di Indonesia

Bagi Anda di luar wilayah tersebut dapat menikmati gerhana Matahari meski tidak total yaitu Medan (77,6%), Denpasar (76.44%), Makassar (88,54%), Jayapura (73.79%). Sementara untuk Anda di Jakarta dan pulau Jawa akan menyaksikan gerhana matahari sekitar 50-60 persen.
Negara- negara di kawasan Asia Tenggara juga dapat menikmati gerhana matahari sebagian.

Pemantauan Gerhana Matahari membutuhkan kondisi cuaca yang cerah dan lokasi dengan jangkauan pandangan yang luas, tanpa terhalang gedung yang tinggi dan pepohonan yang lebat. Yang paling cocok adalah di lapangan terbuka dan juga di tepi pantai.

Waktu mulai terjadinya gerhana matahari

Gerhana Matahari akan terjadi selama dua sampai tiga jam. Tetapi Gerhana Matahari mencapai fase penuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit. Di wilayah bagian barat Indonesia gerhana mulai terjadi pagi hari, mulai pukul 06.20 WIB, dan mencapai puncak gerhana pada 07.25 WIB. Gerhana Matahari akan berakhir pada pukul 08.35 WIB.

Sementara di wilayah tengah Indonesia Gerhana Matahari Total akan terjadi pada pukul 07.25 WITA, dan wilayah timur pada 08.36 WIT.

Waktu-waktu Terjadinya Gerhana Matahari Total
di Beberapa Wilayah Bagian di Indonesia

Berapa lama gerhana matahari total terjadi? Di wilayah yang menjadi pusat jalur gerhana, fase gerhana matahari total akan terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik, dan yang paling lama yaitu di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, yaitu 3 menit 17 detik. Lalu berakhir di Samudra Pasifik dan Papua Nugini, selama 4 menit 9 detik.

Cara melihat gerhana matahari dengan aman

Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN, Thomas Djamaluddin, melihat gerhana matahari total dapat menimbulkan kebutaan merupakan mitos modern. Yang benar adalah cahaya Matahari sehari-hari dan ketika gerhana sama-sama berbahaya, untuk itu jangan melihat Matahari secara langsung karena dapat membahayakan mata, yaitu retina bisa rusak.

Dan jika Anda menatap sinar matahari dengan jangka waktu yang lama akan menimbulkan kerusakan pada retina yang disebut dengan solar retinopathy. Gejalanya adalah titik-titik hitam pada pandangan mata Anda, dan itu sulit untuk dipulihkan.

Penyebabnya bisa jadi ketika fase total saat gerhana Matahari total terjadi, pupil mata membesar untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin karena suasana yang gelap. Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang kembali dan saat itu yang membahayakan mata.

Lalu bagaimana cara aman untuk melihat gerhana matahari total? Anda dapat menikmati gerhana Matahari dengan menggunakan kacamata khusus yang bisa mereduksi cahaya sampai 100.000 kali. Kacamata khusus tersebut dikabarkan juga akan disediakan oleh Observatorium Bosscha di Bandung sebanyak 100 buah untuk warga yang ingin menyaksikan secara bergantian gerhana matahari total di wilayah Bandung.

Kacamata Khusus Gerhana Matahari Total buatan Observatorium Bosscha

Kesulitan untuk mendapatkan kacamata khusus tersebut? Anda juga dapat menggunakan alat lain untuk melihat gerhana yaitu kacamata hitam atau rol film untuk foto, dan juga bekas foto rontgen serta bagian dalam disket. Tetapi perlu diingat alat-alat tersebut hanya dapat digunakan untuk melihat gerhana dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Bagian Dalam Disket juga Dapat Digunakan untuk Melihat Gerhana Matahari

Perkiraan gerhana matahari total terjadi lagi di Indonesia

Gerhana Matahari Total sebenarnya sudah beberapa kali terjadi di wilayah Indonesia selama sebelum 2016, yaitu 24 Oktober 1995, 18 Maret 1988, 22 November 1984, dan 11 Juni 1983.

Gerhana Matahari Total akan kembali terjadi di Indonesia pada 20 April 2042 dan 12 September 2053.

Tetapi wilayah Indonesia akan dilintasi oleh Gerhana Matahari Cincin dan Total secara bersamaan pada 20 April 2023 dan 25 November 2049.


Begitulah mitos yang dipercaya masyarakat Jawa dan hal-hal seputar gerhana matahari total di Indonesia. Pastikan bahwa tanggal 9 Maret 2016 nanti Anda bangun lebih pagi ya untuk dapat menyaksikan fenomena langka ini!



sumber dan referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar