Salah satu alasan mengapa saya tertarik untuk membahas kebudayaan suku ini, adalah karena walaupun dalam kehidupan bangsa Maya masih sangat tradisional, ternyata mereka memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan di bidang teknologi yang tinggi dibandingkan suku-suku lainnya. Yang lebih menakjubkan, kemampuan di bidang IPTek tersebut sudah mereka kuasai sejak ratusan tahun lalu!
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang kebudayaan suku Maya? Mari kita simak informasi tentang kebudayaan suku Maya di bawah ini.
Manusia
Manusia Suku Maya |
Ada sekitar 6 juta orang Maya yang tinggal di daerah ini pada awal abad ke-21. Orang-orang Maya dari Guatemala, Meksiko Selatan dan Semenanjung Yucatán, Belize, El Salvador, dan Honduras Barat telah berhasil mempertahankan sisa-sisa substansial kuno warisan budaya mereka. Beberapa diintegrasikan ke dalam mayoritas hispanicized budaya Mestizo dari negara-negara di mana mereka berada, sementara yang lain melanjutkan hidup dengan budaya yang berbeda yang lebih tradisional, yang juga sering berbicara menggunakan salah satu bahasa Maya sebagai bahasa utamanya.
Populasi terbesar kontemporer Maya menghuni Guatemala, Belize, dan bagian barat Honduras dan El Salvador, serta segmen besar penduduk dalam negara bagian Meksiko Yucatán, Campeche, Quintana Roo, Tabasco, dan Chiapas.
Wanita & Anak-Anak Bangsa Maya |
Kebudayaan
Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur.
Suku yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan latex, sumurnya yang disebut "cenotes".
Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya menggunakan gambar dan simbol, yang disebut "glyph". Ada dua macam glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan, dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya.
Misalnya kata "balam: jaguar", digambarkan dengan kepala binatang tersebut, atau dengan tiga suku kata "ba"-"la"-"ma" yang terdiri dari tiga gambar sejenis mangkok/tempurung.
Suku ini juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan memiliki tulang dahi yang rata.
Adapun senjata yang digunakan adalah disebut "Atlatl", yakni semacam busur dan panahnya.
Tortilla |
A. Sistem Religi
Meskipun itu tidak cukup menonjol dalam budaya Maya seperti suku Aztec, Maya melakukan pengorbanan manusia kepada suatu Dewa. Mereka percaya bahwa matahari (Dewa) harus makan jantung dan darah manusia untuk menentukan kelangsungan hidup di dunia. Dalam beberapa ritual Maya orang tewas dengan lengan dan kaki mereka diserahkan saat seorang imam memotong dada orang tersebut terbuka dan merobek hatinya sebagai persembahan. Hal ini digambarkan pada benda-benda kuno seperti teks bergambar, yang dikenal sebagai naskah kuno.
Sebagian besar tradisi keagamaan Maya masih belum dipahami oleh para sarjana, tetapi diketahui bahwa orang Maya percaya bahwa kosmos memiliki tiga pesawat besar, bumi, dunia bawah di bawah dan di atas langit.
B. Sistem Organisasi Kemasyarakatan dan Politik
Dalam kehidupan masyarakat suku Maya terdapat hirarki yang membagi masyarakat dalam 2 kelas sosial.
1. Kelas Atas
Mereka yang berada di kelas atas memiliki kontrol atas politik di setiap kota dan agama (seperti memimpin ritual). Mereka juga memiliki hak-hak istimewa seperti menuntut ilmu.
2. Kelas Bawah
Sebagian besar penduduk jatuh ke dalam kelas bawah. Mereka yang berada di kelas bawah adalah golongan petani dan budak.
C. Sistem Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Secara umum dengan peradaban Mesoamerika lain, orang Maya menggunakan basis 20 (vigesimal) dan sistem penomoran basis 5 (lihat gambar). Juga, Preclassic Maya dan kerabat mereka telah mengembangkan sendiri konsep nol pada tahun 36 SM. Prasasti menunjukkan kepada mereka kesempatan bekerja dengan jumlah hingga ratusan juta dan tanggal begitu besar itu akan mengambil hanya beberapa baris untuk mewakilinya. Ada tiga simbol yang membentuk angka: a glyph shell (nol), titik (satu) dan bar (lima).
Ilmu Astronomi
Piramida bangsa Maya dapat dikatakan merupakan bangunan piramida kedua yang terkenal setelah piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir adalah kuning keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak terkikis setelah berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing memiliki 4 tangga, setiap tangga memiliki 91 undakan, secara total 4 buah tangga ditambah satu undakan bagian paling atas adalah berjumlah 365 undakan (91 x 4 + 1 = 365), tepat merupakan jumlah hari dalam satu tahun.
Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam maupun di luar bangunan semuanya adalah angka yang berhubungan dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada 4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut, menandakan satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun.
Observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.
Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.
Dinilai pada masa kini, bangunan tersebut cukup menakjubkan. Piramida Maya misalnya, bagaimanakah caranya memotong bebatuan berukuran sangat besar, diangkut ke tempat yang jauh dalam hutan belantara, bebatuan yang beratnya puluhan ton, ditumpuk hingga mencapai tinggi 70 meter, jika tidak ditunjang dengan alat angkut dan peralatan yang memadai, adalah sangat sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dan suku bangsa yang hidup dalam hutan belantara, mengapa harus mengerahkan upaya dan tenaga sedemikian besar, membangun sebuah jaringan pengamat observatorium? Ditilik dari sejarah, teleskop baru ditemukan pada abad ke-16 oleh Galileo, setelah itu barulah muncul observatorium ukuran besar, dan konsep jaringan pengamat observatorium baru muncul pada zaman modern. Kala itu konsep yang demikian dapatlah dikatakan sangat maju dan canggih.
D. Sistem Mata Pencaharian
Mata pencaharian suku Maya mayoritas berburu dengan panah yang disebut dengan Atlatl, yang ujungnya dilumuri racun untuk melumpuhkan hewan buruannya. Selain berburu, masyarakat suku Maya juga bertani dan berdagang untuk memenuhi kebutuhah hidup sehari-hari. Kebanyakan dari mereka bertani jagung, merica dan berbagai macam buah-buahan. Selain itu mereka juga berternak kalkun dan memelihara anjing serta menjadi nelayan untuk mengumpulkan hasil laut. Dari mata pencaharian ini mereka juga berhasil mengembangkan sistem irigasi yang cukup canggih dan modern pada masanya, yang mamu meminimalisir kemungkinan gagal panen.
E. Bahasa
Bahasa Maya merupakan suatu rumpun bahasa yang digunakan di Mesoamerika dan Amerika Tengah bagian utara. Bahasa ini digunakan paling tidak oleh 5 juta penduduk asli Maya, terutama di Guatemala, Meksiko, dan Belize. Pada tahun 1996, Guatemala secara formal mengakui 21 nama jenis bahasa Maya dan Meksiko mengakui delapan jenis lainnya.
F. Kesenian
Kesenian Maya era Klasik adalah estetika tingkat tinggi dan kecanggihan artisanal, dari lay-out dan arsitektur kota-kota pengadilan sampai ke seni dekoratif. Semen dan batu relief Palenque dan patung-patung dari Copán, khususnya stelas yang mengesankan, menunjukkan keanggunan dan pengamatan yang akurat dari bentuk manusia yang mengingatkan arkeolog awal peradaban klasik dari Dunia Lama, maka nama diberikan pada era ini. Kami memiliki sejumlah besar contoh lukisan mural maju dari Maya Klasik, yang paling benar-benar dipertahankan di sebuah bangunan di Bonampak; mural Pra-Klasik Akhir hasil kesempurnaan artistik dan ikonografi baru-baru ini telah ditemukan di San Bartolo. Sebuah lukisan warna biru gemerlap ('Orang Maya Biru') dapat bertahan selama berabad-abad karena karakteristik kimia yang unik. Dicat, diukir, dan dibentuk menjadi keramik suku Maya yang ada di mana-mana, sering ditemukan di kuburan, dan menunjukkan susunan dari sebuah subjek, mereka merupakan sumber informasi yang penting. Dari sekian banyak "buku lipat", hanya tiga yang masih bertahan, semua dari periode Post-klasik, dimana Dresden Codex yang secara artistik unggul. Dengan penguraian progresif naskah suku Maya, itu juga mengartikan bahwa Maya adalah salah satu dari beberapa peradaban di mana seniman melekat pada nama mereka untuk pekerjaan mereka.
Karya Seni "Orang Maya Biru" dari Suku Maya |
Karya Seni Keramik dari Suku Maya |
Dresden Codex, karya seni "Buku Lipat" dari Suku Maya |
Kesimpulan:
Dengan membahas tentang kebudayaan Suku Maya di atas, kita menyadari adanya sisi positif dan sisi negatif dari setiap kebudayaan. Namun hal terpenting yang sebaiknya kita lakukan sebagai bangsa yang berbudaya, adalah dengan menjaga & melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Belajar dari bangsa Maya, walaupun sekarang sudah memasuki era modern, mereka tetap berusaha hidup tradisional dan bersatu dengan alam. Itu yang menyebabkan kebudayaan mereka tetap terjaga dan terkenal di dunia walaupun sudah berumur ratusan tahun.
Demikian saya membuat artikel ini, semoga dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan terlebih lagi bagi pembaca sekalian. Mohon sampaikan kritik dan saran untuk mengembangkan lagi wawasan penulis di kemudian hari. Terima kasih.
sumber:
Buku "Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah"
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Maya
referensi:
referensi:
- Coe, Michael D. (1999). The Maya (Sixth ed.). New York: Thames & Hudson. ISBN 0-500-28066-5.
- Coggins, Clemency (Ed.) (1992). Artifacts from the Cenote of Sacrifice Chichen Itza, Yucatán: Textiles, Basketry, Stone, Shell, Ceramics, Wood, Copal, Rubber (Memoirs of the Peabody Museum). Harvard University Press. ISBN 0-87365-694-6.
- Culbert, T.Patrick (Ed.) (1977). Classic Maya Collapse. University of New Mexico Press. ISBN 0-8263-0463-X.
- Drew, David (2004). The Lost Chronicles of the Maya Kings (New ed.). London: Phoenix Press. ISBN 0-7538-0989-3.
- Krupp, Edward C. (1999). "Igniting the Hearth". Sky & Telescope (February). p. 94. Retrieved 2006-10-19[dead link]
- Love, Michael (December 2007). "Recent Research in the Southern Highlands and Pacific Coast of Mesoamerica". Journal of Archaeological Research (Springer Netherlands) 15 (4): 275–328. doi:10.1007/s10814-007-9014-y. ISSN 1573-7756.
- "Maya Ruins". NASA Earth Observatory. Retrieved 2006-04-28.
- Miller, Mary; Simon Martin (2004). Courtly Art of the Ancient Maya. London: Thames & Hudson. ISBN 0-500-05129-1.
- Miller, Mary; Karl Taube (1993). The Gods and Symbols of Ancient Mexico and the Maya. London: Thames and Hudson. ISBN 0-500-05068-6.
- Reyes-Valerio, Constantino (1993). De Bonampak al Templo Mayor: Historical del Azul Maya en Mesoamerica. Siglo XXI editores. ISBN 968-23-1893-9.
- Sharer, Robert J.; Loa P. Traxler (2006). The Ancient Maya (6th, fully revised ed.). Stanford, California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-4817-9. OCLC 57577446.
- Skidmore, Joel (2006). "The Cascajal Block: The Earliest Precolumbian Writing" (PDF). Mesoweb Reports & News. Mesoweb.
- Webster, David L. (2002). The Fall of the Ancient Maya. London: Thames & Hudson. ISBN 0-500-05113-5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar